Home » , , , , » Semarang - Sleman serasa Lama

Semarang - Sleman serasa Lama

sebuah pesan WA masuk ke Hp ku, yud hari sabtu kesemarang yo, nemenin ivan, pinta mas ku, ivan merupakan keponakan yang kalau diajak pergi dia nggak betah, meskipun adik nya ikut wisata, ivan memilih tetap tinggal dirumah, ivan baru saja bisa mengendarai motor makanya dia tiap pagi sebelum berangkat sekolah selalu motor2an dulu ke sekitaran kampung kimar, makanya saya di minta untuk kesemarang nemenin ivan.
hari sabtu selepas subuh saya berangkat dari kontrakan, sama seperti kebiasaan saya kalau kesemarang, selalu selepas subuh, selain jalanan masih sepi udara sejuk dan pemandangan jadi alasan lain kenapa saya kalau pergi memilih pagi buta, apalagi pemandangan daerah lerang merapi dan lembah tidar magelang,subhanallah 
dijalan bertemu orang2 yang optimis di setiap pasar yang saya lewati, menggendong dagangan di pagi buta dengan penuh gairah tentang jerih payah hasil usaha yang di perjuangkan.
sampai di magelang saya jam 6.30 bebarengan dengan anak2 sekolah yang menunggu bus dan para pekerja yang kebetulan minggu ini ada hari kejepit jalanan penuh sesak bus2 pariwisata yang menuju ke jogja.penumpukan terjadi didepan mall artos magelang lantaran hitungan di bangjonya sampai 150 detik. magelang merupakan kota dimana salah satu klub bola tertua di indonesia berdiri, ya PPSM magelan merupakan satu dari sekian klub yang ikut mendirikan PSSI,
setelah melewati kota magelang saya lewat daerah temanggung.
ketidak beruntungan menyelimuti ku rupanya pagi ini, padahal semalam sudah melakukan preper yang ekstra untuk si orange, namun setelah melewati pasar pingit vespa saya mogok padahal sudah sampai di daearah perbatasan antara temanggung dan ambarawa, saya otakatik sendiri diagnosa tidak keluar apinya nih vespa, berarti businya yang sudah tak layak, kebetulan saya berhenti di sebuah kios penjual madu, dan saya diberi tau kalau diatas ada bengkel.
saya pun mendorong vespa di tanjakan dengan kemiringan 45͒⁰, ditanjakan sepanjang 200meter saya dorong sambil sesekali berhenti cukup membuat saya ngosngosan, sampai diatas ketemu sebuah bengkel dan damnnn bengkelnya tidak menjual busi vespa.... sambil menatap kosong sembari memulihkan tenaga saya duduk disebuah sofa didepan bengkel. saya kemudian bertanya kepemilik bengkel beliu memberi tau kalau dibawah dekat lapangan ada bengkel..,  saya kemudian menggeladak vespa 77 ini turun dari tanjakan yang tadi saya daki dan ketika sampai di lokasi yang dimaksud muka saya jadi pucat lantaran bengkelnya masih tutup...
dedepan sebuah toko madu saya bertemu dengan pemilik toko yang sedang menyapu halaman, dia menawari saya ojek kepasar untuk mencari busi vespa, dia menawarkan jasa 15rb saya menawarnya 10rb, di sepertinya tidak sepakat dengan tawaran saya, dia masih melanjutkan menyapu, setelah selesai dia menawari saya lagi 'ayo mas saya antar tanda bahwa dia setuju dengan tawaran saya, ternyata cukup jauh bengkelnya, di benkel yang terletak di pasar pingit itu bengkelnya yang dimiliki oleh keturunan tionghoa ini ternyata tidak menjual busi vespa, saya kemudian diantar sampai bengkel yang ada di dalam terminal angkotan pedesaan, dan disini busi vespa merek jepang dijual 13rb, setelah itu kami kembali ke toko mas yang ngantar saya ini, kemudian saya kasih uang 20rb, mas nya mau ngaih kembalian namun saya menolaknya lantaran jaraknya yang agak jauh.
setelah busi bari saya pasang dan duuar apinya nggak keluar, dan diagnosa saya koilnya sudah tidak layak sempat berpikir untuk menitipkan vespa di sini dan saya melanjutkan kesemarang dengan bus, namun saya tak tega kalau dia sendirian disini #baper.
saya kemudian tanya ke mas yang ngantar saya ini tentang lokasi bengkel vespa, dia mengatakan kalau di depan pabrik kayu lapis yang tidak saya sebut namanya ini ada bengkel vespa, saya pun menuju bengkel yang dimaksud, awalnya jalanya turunan namun setelah itu adalah tanjakan yang tak kalah tinggi, jadi setiap 5 langkah berjalan kemudian berhenti untuk mengambil napas di tengah perut yang belum terisi, hingga akhirnya saya sampai di bengkel yang di maksud dan ternyata itu adalah bengkel tambal ban. dan saya shock lagi beruntung saya bertemu bapaknya yang punya bengkel kalau anak nya bisa benerin vespa lantaran dulunya pernah bekerja di bengkel vespa ambarawa. tapi sekarang udah pindah di kerja dipabrik kayu lapis, tapi istirahatnya masih jam 12 sementara saya sampai bengkel ini jam 10.30 pagi saya dipersilahkan untuk menunggu di lapak madu anaknya .
di toko ini saya diajak ngobrol ngalor ngidul sama kakanya mas dodot, mulai dari ngomongin masalah motor tua hingga tentang investasi menanam sengon dengan sistem paroan.
hingga akhirnya jam istirahat pabrik tiba, dan ternyata masalahnya ada di sambungan dikoil yang sudah terlepas, lantaran tebungkus lem jadi saya tidak bisa mengenalinya, beeh cukup menbuat saya dongkol dengan koil made in italia ini. 
dari habis subuh hingga jam 12 saya baru samapai ambarawa. setelah vespa menyala berapi api hujan turun mas dodot kembali kepabrik dengan mantel biru, saya masih menunggu hujan reda di bengkel bapaknya yang ternyata orang kabluk semarang. setelah hujan agak reda saya berpamitan dan berterima kasih  ke pak harto untuk lanjut kesemarang. 
setelah sampai ambarawa saya mampir dulu di sebuah warung yang berapada diujung utara pasar ambarawa, saya pesan seporsi bakso dan dua gorengan.
dengan muka penuh nafsu, nafsu makan tentunya saya lahap habis satu mangkok bakso yang lumayan enak ini, dengan perut dari tadi pagi belum terisi saya tidak bisa membedakan enak tidaknya suatu makanan yang terpenting adalah kenyang.
kebingungan terjadi saat saya mau mebayar makanan, saat ditanya apa nambahnya saya bilang nambah badak dan tahu isi, sebagai orang yang sudah lama di semarang kami menyebut bakwan dengan sebutan bakwan, si pelayan bingung nih badak apa mas nanya kesaya si owner yang juga melayani pembeli ini langsung menyaut, mesti ini orang semarang, beliu tanya saya semarangnya mana mas, saya gombel mas. saya malah terlibat perbaincangan denga si owner bakso #dewh.
hingga saya tiba di semarang jam 3 sore dan ternyata rumahnya lagi direnovasi, dan cukup membuat saya bingung penghuninya tidak ada dirumah, ternyata penghuninya lagi mengungsi di tetangga sebelah.
ini merupakan perjalanan saya dari sleman ke semarang yang paling lama, semoga kalian para pengguna vespa selalu memperhatikan "kesehatan" vespa kalian jika tidak ingin mengalami nasib seperti saya.

0 komentar:

Post a Comment

Download

ProgramerGagal. Powered by Blogger.