Jalan panjang menjadi beras.

ternyata Butuh proses yang panjang untuk menghasilkan besaras yang berkualitas, pulenya nasi yang kita makan tiap hari tak sebanding dengan usaha petani membesarkan padi disawah meraka, proses menanam padi membutuhkan proses waktu yang cukup panjang, langkah awal menanam padi agar menghasilkan gabah unggulan memang tak sebanding dengan harga gabah itu sendiri, disini saya tidak akan membuat tutorial menanam padi yang baik dan benar, namun taukah anda jika beras yang berkualitas bukan hanya ditentukan oleh bibitnya saja melainkan juga dipengaruhi oleh perawatan dari petani itu sendiri,
menanam padi bukan perkara yang gampang, langkah awal untuk menanam padi tentu harus menyiapkan benih terlebih dahulu, benih yang masih berupa gabah tersebut harus direndam dahulu selama 2 malam agar menjadi kecambah , benih padi biasanya dapat dibeli ditoko pertanian atau menyisakan gabah hasil panenan periode sebelumnya, bibit-bibit tersebut kemudian di semai dipetak sawah, dan baru ditanam pada umur 15hari, disaat yang bersamaan hamparan sawah juga harus dibajak dengan traktor, dahulu sebelum adanya mesin traktor petani membajak sawah mereka dengan kerbau, terus bagaimana dengan petani yang memiliki kerbau? petak sawah tersebut digemburkan dengan cangkul! betapa beratnya mencangkul hamparan sawah yang cukup luas itu. beruntung dengan adanya mesin pertanian proses menggemburkan tanah tak perlu lagi menggunakan tenaga manusia maupun hewan kerbau. ketika lahan sawah sudah siap tanam dan bibit padi sudah berusia 15 hari maka proses selanjutnya adalah menDaut, Ndaut merupakan bahasa jawa yang berarti mencabuti seluruh semaian padi yang telah berusia 15 hari tadi, perkara cabut-mencabut ternyata bukan sesuatu yang gambang, seluruh akar bibit padi harus tengkat, asal asalan mencabut malah akar tidak ikut terangkat, dan bibit padi seperti itu tidak akan tumbuh.
menanam padi atau yang disebut tandur, merupakan langkah kedua setelah bibit di Ndaut, biasanya dikerjakan banyak orang dan semuanya adalah ibu-ibu, sedah bapak-bapak bertugas untuk memindah-mindahkan pocongan bibit padi. 
selasai proses menanam padi bukan pula berhenti pekerjaan pak tani seperti layaknya menanam pohon kelapa sekali tanam habis itu biarkan berbuah sendiri, menanam padi tidak seperti itu, menanam padi layaknya merawat keluarga sendiri! hama tanaman padi juga terlalu banyak jika tidak dirawat dengan tekun, wereng coklat dan hama burung merupakan hama yang paling menakutkan bagi petani! selain itu walang sangit dan patah leher dapat membuat padi menjadi gabuk.
setelah berumur 90hari tanaman padi baru bisa dipanen, tidak harus 90 hari sebenarnya tergantung dari jenis bibit yang ditanam, pemanenam bibit padi dengan adanya mesin sudah sangat praktis padi langsung terpotong sementara gabah sudah rontok dan siap untuk dimasukan kedalam karung, namun bagaimana jika tanpa menggunakan mesin? petani harus memotong batang padi untuk kemudian dimasukan kedalam mesin blower maupun mesin dos! dua mesin perontok padi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing kekurangan mesin dos adalah kawul atau jerami padi tidak bisa langsung hilang sehingga gabah masih harus di bersihkan dari kawul, sedangkan mesin blower kekuranganya bagi petani adalah harga yang cukup mahal.
kemudian gabah hasil bloweran maupun dos  tersebut dijemur selama 1-2 hari tergantung dari cuaca, setelah itu baru siap untuk digiling dan menjadi beras!
begitulah secara garis besar proses dari gabah menjadi beras, beras kemudian diolah menjadi nasi.
mulai sekarang mari memakan nasi dari petani Indonesia!

Download

ProgramerGagal. Powered by Blogger.