namun yang beda dari sebelum² nya adalah kami liburan kekabupaten kerinci "ngumumi kancane kalau kata orang jawa, salah satu kabupaten yang bebatasan dengan sumbar ini tiap libur lebaran selalu diserbu oleh wisatawan dari berbagai daerah ,bisa dibayangkan bagaimana padatnya kabupaten yang memiliki banyak destinasi wisata itu mulai danau kerinci, wisata air panas, gunung, bukit , perkebunan semua ada dikabupaten yang dikelilingi gunung ini.
Kerinci sudah semenjak masa kolonial dijadikan sebagai daerah pengahasil rempah² dan perkebunan, mungkin karena suhu udara kerinci mirip dengan suhu di eropa kali ya.. daerah kayu aro tepatnya ±60km dari kota sungai penuh .
Untuk sampai dikayu aro harus melintasi lembah dan bukit yang cukup terjal beruntung insfrastruktur jalannya bagus.
Dikayu ayo yang berhawa cukup dingin ini terbentang hamparan kebun teh tertua dan terbesar disumatra.. Kebun peninggalan kolonial belanda ini di nasionalisasi oleh PTPN6 disini juga terdapat pabrik teh hitam yang pasarnya keluar negri..
Pemerintah kolonial belanda dahulu memperkerjakan pekerja dari jawa yang diangkut ke kayu aro untuk memetik teh, jadi dikayu aro ini banyak sekali masyarakat jawanya jangan heran kalau ada warung padang namun pemiliknya orang jawa...
Musim libur lebaran seperti sekarang ini semua penginapan full booking oleh wisatawan
Suhu dikayu aro antara 10°-15° mirip² di daerah kopeng salatiga sana, karena kayu aro juga di bawah kaki gunung kerinci.
Bangunan² berastitektur eropa masih berdiri kokoh didaerah ini konon dulu nya sebagai rumah dinas mandor kebun.
Saya semalam menginap dikayu aro ohya kalau mau muncak kegunung kerinci juga lewatnya dari kayu aro ini yang didepanya ada tugu macan.