weekend jalanan di kota semarang biasanya sepi, namun weekend kali ini berbeda dengan hari2 biasanya. hal ini terjadi lantaran tim kebanggaan warga semarang yang berkompetisi di divisi utama PT LI ini melakoni pertandingan perdana melawan PSCS Cilacap.
pertandingan yang di helat distadion jatidiri jam 3.30 ini membuat para suporter PSIS panser biru dan SNEX berbondong2 menuju stadion yang terletak didaerah semarang atas.
bahkan 3jam sebelum kick of pertandingan jalanan sudah mulai ramai oleh kendaraan roda dua maupun dengan menggunakan truk terbuka untuk menuju ke komplek stadion jatidiri.
saya sendiri sebagai penikmat bola rasanya tak puas jika hanya menonton melalui layar kaca. saya pun mengajak keponakan saya untuk mendukung PSIS secara langsung.
namun saya hampir saja mengurungkan niat saya untuk datang ke stadion pasal nya 1 jam sebelum kick off kota semarang diguyur hujan dengan intensitas sedang.
setekah hujan mulai reda saya dan keponakan langsung berangkat menuju stadion jati diri, hawa dingin mulai terasa ketika menaiki jalanan daerah tanah putih, saya pun lupa tak membawa jacket padahal mendung diderah atas masih menggelayut.
sesampai di komplek stadion jatidiri saya memakirkan vespa kesayangan didepan sekertariat pengelola komplek jati diri. selain tempatnya yang masih longgar juga dekat dengan stadion sudah bukan rahasia lagi jika sekeliling stadion akan penuh dengan kendaraan bermotor.
selesai memarkir vespa saya menuju ke loket tujuan saya untuk mencari ticket namun sial karena semua tiket diloket sudah diborong oleh para calo yang menawarkan tiketnya di sekeliling stadion.
akhirnya saya pun membeli ticket melalui calo dengan harga 5rb lebih mahal dari harga loket.
saya pun menuju tribun G seperti yang tertulis dalam tiket. saya masuk dengan keponakan saya yang bernama ivan.
setelah masuk ketribun saya sempat bingung ini beneran saya berada di tribun timur?
seperti kita ketahui bersama sore ini hampir tak ada celah untuk duduk didalam tribun, yang membuat saya bertanya biasanya tribun yang penuh sesak adalah tribun selatan dan utara namun sore ini penuh sesak bahkan para calo menjual sobekan tiket untuk mendapat keuntungan lebih.
saya tau kalo sobekan yang dimiliki calo di jual ke suporter ketika saya bertemu tetangga kosan yang bilang katanya membeli sobekan tiket yang dimiliki calo.
pada pertandingan yang dimenangi PSIS dengan skor tipis 1-0 tersebut tak ada tempat untuk duduk ditribun timur, hampir semua penonton di tribun ini berdiri, saya yang awalnya kedinginan malah keluar keringat karena berteriak2 menyanyikan yel2, berjingkrak2 inilah yang membuat saya sangat senang menonton pertandingan bola secara langsung di stadion.
semua yang ada dikebun binatang pun keluar dari para mulut suporter termasuk saya :) ketika ada pelanggaran yang tidak diketahui oleh wasi.
hampir semua orang yang berada dalam tribun itu bersorak ketika gol pembeda skor lahir dari kaki striker PSIS emile linker mereka bersorak semua masalah yang ada hilang bahkan seolah2 tak ada beban didiri kita ketika gol itu tercipta.
hanya perlu pengelolaan yang profesional dari para petinggi PSSI untuk mengindustrikan sepak bola ditanah air sudah bosan rasanya ketika mendengar berita sepak bola namun berita yang saya dengar hanya kekisruhan yang ada bukan prestasi yang membanggakan.
WOI KAPAN SELESAINYA NIH KISRUH SEPAK BOLA NASIONAL?
pertandingan yang di helat distadion jatidiri jam 3.30 ini membuat para suporter PSIS panser biru dan SNEX berbondong2 menuju stadion yang terletak didaerah semarang atas.
bahkan 3jam sebelum kick of pertandingan jalanan sudah mulai ramai oleh kendaraan roda dua maupun dengan menggunakan truk terbuka untuk menuju ke komplek stadion jatidiri.
saya sendiri sebagai penikmat bola rasanya tak puas jika hanya menonton melalui layar kaca. saya pun mengajak keponakan saya untuk mendukung PSIS secara langsung.
namun saya hampir saja mengurungkan niat saya untuk datang ke stadion pasal nya 1 jam sebelum kick off kota semarang diguyur hujan dengan intensitas sedang.
setekah hujan mulai reda saya dan keponakan langsung berangkat menuju stadion jati diri, hawa dingin mulai terasa ketika menaiki jalanan daerah tanah putih, saya pun lupa tak membawa jacket padahal mendung diderah atas masih menggelayut.
sesampai di komplek stadion jatidiri saya memakirkan vespa kesayangan didepan sekertariat pengelola komplek jati diri. selain tempatnya yang masih longgar juga dekat dengan stadion sudah bukan rahasia lagi jika sekeliling stadion akan penuh dengan kendaraan bermotor.
selesai memarkir vespa saya menuju ke loket tujuan saya untuk mencari ticket namun sial karena semua tiket diloket sudah diborong oleh para calo yang menawarkan tiketnya di sekeliling stadion.
akhirnya saya pun membeli ticket melalui calo dengan harga 5rb lebih mahal dari harga loket.
saya pun menuju tribun G seperti yang tertulis dalam tiket. saya masuk dengan keponakan saya yang bernama ivan.
setelah masuk ketribun saya sempat bingung ini beneran saya berada di tribun timur?
seperti kita ketahui bersama sore ini hampir tak ada celah untuk duduk didalam tribun, yang membuat saya bertanya biasanya tribun yang penuh sesak adalah tribun selatan dan utara namun sore ini penuh sesak bahkan para calo menjual sobekan tiket untuk mendapat keuntungan lebih.
saya tau kalo sobekan yang dimiliki calo di jual ke suporter ketika saya bertemu tetangga kosan yang bilang katanya membeli sobekan tiket yang dimiliki calo.
pada pertandingan yang dimenangi PSIS dengan skor tipis 1-0 tersebut tak ada tempat untuk duduk ditribun timur, hampir semua penonton di tribun ini berdiri, saya yang awalnya kedinginan malah keluar keringat karena berteriak2 menyanyikan yel2, berjingkrak2 inilah yang membuat saya sangat senang menonton pertandingan bola secara langsung di stadion.
semua yang ada dikebun binatang pun keluar dari para mulut suporter termasuk saya :) ketika ada pelanggaran yang tidak diketahui oleh wasi.
hampir semua orang yang berada dalam tribun itu bersorak ketika gol pembeda skor lahir dari kaki striker PSIS emile linker mereka bersorak semua masalah yang ada hilang bahkan seolah2 tak ada beban didiri kita ketika gol itu tercipta.
hanya perlu pengelolaan yang profesional dari para petinggi PSSI untuk mengindustrikan sepak bola ditanah air sudah bosan rasanya ketika mendengar berita sepak bola namun berita yang saya dengar hanya kekisruhan yang ada bukan prestasi yang membanggakan.
WOI KAPAN SELESAINYA NIH KISRUH SEPAK BOLA NASIONAL?
0 komentar:
Post a Comment