turun ke lapangan atau istilah jawanya "Blusukan" boleh dibilang menjadi trensetter para pemimpin untuk "menjemput bola" mengetahui permasalahan yang sebenarnya. kemenangan jokowi sebagai gubernoor DKI menjadi penyebab kenapa banyak para pemimpin gemar sekali blusukan ke lapangan untuk mengetahui permasalahan yang ada.seperti kiekarang ta ketahui jokowi lah pemimpin yang gemar blusukan ke bawah melihat situasi lapangan yang sebenarnya, gaya kepemimpinan jokowi lah yang sekarang banyak ditiru oleh para pemimpin daerah maupun presiden sekalipun, seperti kita ketahui beberapa waktu lalupresiden melakukan inspeksi mendadak didaerah tangerang tanpa sepengetahuan sebelumnya.
biasanaya jika kita mendapati para pemimpin atau pun calon pemimpin turun ke lapangan hanya ketika akan ada pilkada, maka itu tidak berlaku bagi jokowi, bahkan setelah menjadi gubernoor pun beliu hampir tiap hari turun kelapangan, apakah ini fenomena baru pada pemimpin kita ?pemimpin sejatinya adalah pelayan bagi rakyat yang dipimpin bukan orang yang dilayani oleh rakyatnya .
namun gaya kepemimpinan model ini dianggap sebagian kalangan hanya untuk pencitraan namun menurut saya ini bukanlah pencitraan ini merupakan kodrat dari seorang pemimpin yang harus mendengar secara riil keluh kesah rakyatnya, bukan hanya terima laporan dari bawahan saja.
bukan pemimpin namanya jika hanya duduk dibelakang meja sembari menerima laporan yang kadang dapat direkayasa, jika pada masa pilkada banyak sekali balon(bakal calon) pemimpin yang turun kelapangan untuk menggalang suara, namun mengapa setelah menjadi pemimpin mereka hanya akan datang jika diundang? mereka ini pemimpin apa jalangkung yang harus diundang jika akan datang? bahkan banyak didaerah, saya hanya dapat melihat pemimpin daerah hanya di acara seremonial saja.
biasanaya jika kita mendapati para pemimpin atau pun calon pemimpin turun ke lapangan hanya ketika akan ada pilkada, maka itu tidak berlaku bagi jokowi, bahkan setelah menjadi gubernoor pun beliu hampir tiap hari turun kelapangan, apakah ini fenomena baru pada pemimpin kita ?pemimpin sejatinya adalah pelayan bagi rakyat yang dipimpin bukan orang yang dilayani oleh rakyatnya .
namun gaya kepemimpinan model ini dianggap sebagian kalangan hanya untuk pencitraan namun menurut saya ini bukanlah pencitraan ini merupakan kodrat dari seorang pemimpin yang harus mendengar secara riil keluh kesah rakyatnya, bukan hanya terima laporan dari bawahan saja.
bukan pemimpin namanya jika hanya duduk dibelakang meja sembari menerima laporan yang kadang dapat direkayasa, jika pada masa pilkada banyak sekali balon(bakal calon) pemimpin yang turun kelapangan untuk menggalang suara, namun mengapa setelah menjadi pemimpin mereka hanya akan datang jika diundang? mereka ini pemimpin apa jalangkung yang harus diundang jika akan datang? bahkan banyak didaerah, saya hanya dapat melihat pemimpin daerah hanya di acara seremonial saja.
0 komentar:
Post a Comment