ini bukan soal kotak yang sering di bawa pesulap ketika mentas, ini tentang kotak ajaib yang ditemukan oleh John Logie Baird .
sangat luar biasa sekali dampaknya 'kotak' yang satu ini.
yang saya maksud 'kotak' disini tak lain dan tak bukan adalah televisi.
ya televisi merupakan kotak 'ajaib' pada saat ini dan masa yang akan datang meskipun ada tablet maupun PC yang juga dapat di katakan kotak namun ke dua benda yang terakhir saya sebut ini hanya kalangan tertentu saja yang memilikinya ga mungkin sorang yang berprofesi sebagai petani memerlukan ke dua benda tersebut. kalaupun mereka punya mungkin itu karena pengaruh iklan yang mengharuskan kita menjadi orang yang konsumtif tingkat dewa, meskipun mungkin dewa ga kunsumtif , kembali lagi kemasalah televisi semua yang sudah masuk ke televisi entah itu berita penting atau berita tidak penting seperti acara infotaiment, entah itu acara bermutu atau cuma sekedar buat naikin rating dengan membuat acara2 yang menayangkan unsur2 pornografi, ya seperti itulah televisi, sebuah kotak ajaib yang juga bisa di jadikan sebagai alat propaganda.
apalagi mendekati pemilu seperti sekarang ini tak heran jika banyak sekali iklan2 yang menampilkan tentang partai politik, sah2 saja sih menurut saya kalau memang ada kerjasama yang mengutungkan antar kedua belah pihak.
yang ngeh bagi saya adalah politisi yang memiliki media televisi, hampir setiap space iklan mereka isi dengan kampanye dirinya dan partainya, dan partai yang memiliki modal besar.
bagi partai yang memiliki modal besar hampir setiap ada perayaan memperingati hari besar selalu membuat iklan di televisi.
itu duitnya dapat nya dari mana ya? apakah partai politik memiliki semacam perusahaan begitu? atau dari kantong pribadi empunya partai?
hmm bagi saya politik terasa begitu mahal.
kembali ke masalah televisi, banyak orang seperti saya beranggapan semuanya dapat leluasa masuk kedalam televisi, tapi tenyata tak semuanya dapat terekspose kedalam televisi. ada lembaga sendiri yang mengatur tentang layak atau tidak nya suatu tanyangan untuk disiarkan. bisa di bayangkan bagaimana jika tidak ada kontrol dari lembaga seperti KPI, semua dapat dengan leluasa masuk kedalam 'kotak ajaib' ini.
sangat luar biasa sekali dampaknya 'kotak' yang satu ini.
yang saya maksud 'kotak' disini tak lain dan tak bukan adalah televisi.
ya televisi merupakan kotak 'ajaib' pada saat ini dan masa yang akan datang meskipun ada tablet maupun PC yang juga dapat di katakan kotak namun ke dua benda yang terakhir saya sebut ini hanya kalangan tertentu saja yang memilikinya ga mungkin sorang yang berprofesi sebagai petani memerlukan ke dua benda tersebut. kalaupun mereka punya mungkin itu karena pengaruh iklan yang mengharuskan kita menjadi orang yang konsumtif tingkat dewa, meskipun mungkin dewa ga kunsumtif , kembali lagi kemasalah televisi semua yang sudah masuk ke televisi entah itu berita penting atau berita tidak penting seperti acara infotaiment, entah itu acara bermutu atau cuma sekedar buat naikin rating dengan membuat acara2 yang menayangkan unsur2 pornografi, ya seperti itulah televisi, sebuah kotak ajaib yang juga bisa di jadikan sebagai alat propaganda.
apalagi mendekati pemilu seperti sekarang ini tak heran jika banyak sekali iklan2 yang menampilkan tentang partai politik, sah2 saja sih menurut saya kalau memang ada kerjasama yang mengutungkan antar kedua belah pihak.
yang ngeh bagi saya adalah politisi yang memiliki media televisi, hampir setiap space iklan mereka isi dengan kampanye dirinya dan partainya, dan partai yang memiliki modal besar.
bagi partai yang memiliki modal besar hampir setiap ada perayaan memperingati hari besar selalu membuat iklan di televisi.
itu duitnya dapat nya dari mana ya? apakah partai politik memiliki semacam perusahaan begitu? atau dari kantong pribadi empunya partai?
hmm bagi saya politik terasa begitu mahal.
kembali ke masalah televisi, banyak orang seperti saya beranggapan semuanya dapat leluasa masuk kedalam televisi, tapi tenyata tak semuanya dapat terekspose kedalam televisi. ada lembaga sendiri yang mengatur tentang layak atau tidak nya suatu tanyangan untuk disiarkan. bisa di bayangkan bagaimana jika tidak ada kontrol dari lembaga seperti KPI, semua dapat dengan leluasa masuk kedalam 'kotak ajaib' ini.
mantep mas :) kalo ada waktu mampir ke blog ku lagi dong :)
ReplyDelete@Nurul Amaliyah Hartini
ReplyDeletemakasih komentarnya.
komentar anda mempengaruhi keinginan menulis kami hehehe