hidup jauh dari rumah memaksa ku menjadi anak kost, tapi kalo ortu saya tajir tentu saya tidak akan menjadi anak kost, mungkin udah jadi pemilik kost kayak temen saya yang saya tempatin kost nya.
sama seperti kuliah anak kost juga memiliki tingkatan, tingkatan junior dan tingkatan senior.
tingkat junior biasanya sih baru2 jadi anak kost atau awal2 kuliah lah.
anak kost level junior ini biasanya jarang sekali dikost karena baru jadi "anak kota" kalo yang dari kampung. kayak saya, karena level junior ini sering klayaban di tempat barunya.
beda sama yang udah jadi senior yang senior ini biasanya paling gampang di temuin di kostnya, sebagai senior biasanya paling doyan sama tidur. kuliah juga sudah hampir selesai ke kampus mungkin pas lagi bimbingan ke dosen. anak kost senior biasanya uang sakunya cupet. karena kiriman uang bulanan dari ortu tetap sedangkan kebutuhan kita nambah banyak mau minta tambah malu, haduh semoga ortu ku baca tulisan ini. :)
maka dari itulah saya menyetok mie instan sebanyak mungkin buat jaga2 kalau kehabisan uang sebelum akhir bulan, mau ngutang juga kesiapa?
pernah suatu malam pas udah tanggal tua stok mie juga udah abis. terpaksa saya menggoreng ikan peliaraan dari aquarium untuk lauk makan#maafkan saya, sebenarnya sih ga tega tapi karena kepepet ke ciak juga ikan yang sudah saya pelihara selama hampir 2th.
tanpa ba bi bu saya ambilah ikan itu dari aquarium dengan sadis dan nafsu buas.
singkat cerita ikan udah sampai di penggorengan yangsebelumnya saya bersihin dulu bagian perutnya.
setelah sekian menit didalam penggorengan ikan pun siap sebagai ganjal perut. yang udah kelaparan sejak sore hari. tapi ikan yang saya masak dengan tangan saya sendiri itu ternyata rasanya agak ganjil gimana gitu, dan setelah saya teliti ternyata didalam perut ikan masih terdapat "pur" dan saya pun sadar bahwa saya juga ikut memakan pakan ikan yang luput dari pandangan saya ketika saya bersihkan
meskipun makanan terlezat adalah makanan yang kamu olah dengan tanganmu sendiri nampaknya kata2 itu tak selamanya benar dan saya telah membuktikannya meskipun begitu habis juga tuh ikan goreng.
rakus itu perlu, tapi jangan terlalu rakus kayak wakil kita di gedung senayan piiss
sama seperti kuliah anak kost juga memiliki tingkatan, tingkatan junior dan tingkatan senior.
tingkat junior biasanya sih baru2 jadi anak kost atau awal2 kuliah lah.
anak kost level junior ini biasanya jarang sekali dikost karena baru jadi "anak kota" kalo yang dari kampung. kayak saya, karena level junior ini sering klayaban di tempat barunya.
beda sama yang udah jadi senior yang senior ini biasanya paling gampang di temuin di kostnya, sebagai senior biasanya paling doyan sama tidur. kuliah juga sudah hampir selesai ke kampus mungkin pas lagi bimbingan ke dosen. anak kost senior biasanya uang sakunya cupet. karena kiriman uang bulanan dari ortu tetap sedangkan kebutuhan kita nambah banyak mau minta tambah malu, haduh semoga ortu ku baca tulisan ini. :)
maka dari itulah saya menyetok mie instan sebanyak mungkin buat jaga2 kalau kehabisan uang sebelum akhir bulan, mau ngutang juga kesiapa?
pernah suatu malam pas udah tanggal tua stok mie juga udah abis. terpaksa saya menggoreng ikan peliaraan dari aquarium untuk lauk makan#maafkan saya, sebenarnya sih ga tega tapi karena kepepet ke ciak juga ikan yang sudah saya pelihara selama hampir 2th.
tanpa ba bi bu saya ambilah ikan itu dari aquarium dengan sadis dan nafsu buas.
singkat cerita ikan udah sampai di penggorengan yangsebelumnya saya bersihin dulu bagian perutnya.
setelah sekian menit didalam penggorengan ikan pun siap sebagai ganjal perut. yang udah kelaparan sejak sore hari. tapi ikan yang saya masak dengan tangan saya sendiri itu ternyata rasanya agak ganjil gimana gitu, dan setelah saya teliti ternyata didalam perut ikan masih terdapat "pur" dan saya pun sadar bahwa saya juga ikut memakan pakan ikan yang luput dari pandangan saya ketika saya bersihkan
meskipun makanan terlezat adalah makanan yang kamu olah dengan tanganmu sendiri nampaknya kata2 itu tak selamanya benar dan saya telah membuktikannya meskipun begitu habis juga tuh ikan goreng.
rakus itu perlu, tapi jangan terlalu rakus kayak wakil kita di gedung senayan piiss