Thank's Takajaya

tiba-tiba telpon saya berbunyi sebuah nada panggilan masuk, saat itu saya lagi di semarang, lupa tanggal nya tapi bulan itu adalah desember akhir, rencananya saya mau menghabiskan malam tahun baru di kota yang sudah 5th saya tinggali, ya semarang sebuah kota di pesisir utara, berhawa panas khas kota-kota pelabuhan. dan pelabuhan yang paling terkenal disini adalah tanjung emas yang sangat populer lantaran di jadikan sebuah judul lagu oleh penyanyi asal solo didi kempot, lagu dengan judul "tanjung mas ninggal bayi, #eh janji" lagu yang sering di perdengarkan ketika saya masih kecil.

kembali kemasalah telpon masuk, ternyata sebuah no baru yang melakukan panggilan, waduh siapa ini kok tau no saya, belakangan dia bercerita kalau beliu adalah orang yang pernah saya temui digudang furnitur, ya saya pernah  bekerja di sebuah gudang furnitur di divisi paling belakang.
saya angkat telpon tersebut ternyata suara seorang wanita diseberang sana yang telah melakukan panggilan ke no hp saya. dalam obrolan yang saya beliu mengenalkan diri kalau beliu adalah orang yang temui kala itu, skip.....skip beliu menawari saya sebuah pekerjaan, beliu mengajak saya bergabung sebuah CV yang beliau dan her boyfriend dirikan.dan pada akhir nya tanpa banyak pertimbangan  saya setuju akan bergabung.

moment pergantian tahun baru disemarang masih sama seperti kayak tahun-tahun kemaren, kembang api, acara konser musik di beberapa objek vital, yah begitulah selalu sama, sambil mengenang masa-masa indah dulu ya dulu banget bareng someone di kota lumpia ini. #ah abaikan.

 gambar .Logo Takajaya

setibanya di sleman saya menghubungi mba lina, mengabarkan kalau saya sudah berada di sleman, kemudian beliu mengajak saya ketemu di kantor nya. ok saya sepakati untuk datang ke kantornya.

sesampai di kantor saya diajak "ngobrol2" tentang latar belakang saya setelah ngobrol kesana kemari akhir nya saya diajak bergabung, lantaran saya juga nganggur tanpa kegiatan eh sebenarnya saya punya kegiatan "menata badan" lantaran sudah 2 bulan berjalan cuma segini-gini aja tidak ada perubahan, mungkin karena pola makanya kali ya jadi nya ga berkembang-berkembang.

akhirnya takajaya memiliki keluarga baru, saya resmi bergabung dengan takajaya.

karena unit bisnis ini baru berdiri jobs desk yang saya terima adalah membranding agar bisnis ini diketahui banyak orang. mulai bikin sepanduk, brosur, hingga membuat konsep promo untuk menarik orang "menolehkan" kepalanya ke bisnis ini. jujur ini adalah sesuatu yang baru bagi saya dan saya harus melakukanya. mulai dari belajar corel,belajar marketing, membaca-baca literatur tentang konsep bisnis jasa ini sesuatu yang jarang saya lakukan sebagai anak teknik.

dari situ saya tahu bagaimana mengkonsep sebuah bisnis mulai dari lokasi, strategi pemasaran, hingga menyentuh sisi humanis dari konsumen tersebut.

bagian yang terakhir ini lah yang selalu ditekankan oleh mas jaya, mas jaya marupakan owner dari takajaya he her boyfriend  mbak lina.  

hingga pada akhirnya saya mengalami sebuah fase yang mau tidak mau suka tidak suka akan dialami oleh seorang pekerja, ya  risend. saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari group takajaya. tuntutan study mengharuskan saya untuk berkata "ok yudi kamu harus sampai disini" ada tanggung jawab yang lebih besar yang harus kamu selesaikan.

takajaya telah memberi banyak pelajaran berharga bagi kehidupan saya, terima kasih kepada mba lina, mas jaya, mbak fitri, mas riyan, mbak yanti, mbak iin, mbak yuli. semua orang yang terlibat di takajaya pak bambang. ibu eli, terimakasih karena di perjumpaan yang kurang lebih 8bulan telah berbagi pengalaman,ilmu, profit juga :) dengan saya.

"bahwa hidup bukan  tentang hari ini saja, tapi juga ada hari esok yang harus diperjuangkan" dan hari esok biarkan menjadi mistery, karena manusia hanya bisa berencana, Tuhan lah yang menetukan. kalau takdir telah bicara demikian mau apa kita? selain menjalani dan menikmatinya.