Dunia sepakbola nasional kembali tercoreng oleh tindakan tuan rumah PSS sleman dan PSIS Semarang yang memainkan sepakbola gajah, itu lah tema berita2 yang menghiasi halaman dimedia cetak maupun kanal online dan media mainstream lainya hampir semua mengangkat berita tentang sepakbola gajah yg mereka mainkan. Cemoohan dan cacian tentu mengalir deras ke kedua klub tersebut. Ada aksi tentu ada reaksi itulah hukum alam yang berlaku.
Namun kedua klub tersebut punya alasan tersendiri mengapa mereka melakukan tindakan bodoh itu, alasan yg diterka2 oleh banyak pihak adalah mereka menghindari pusamania borneo fc yang pada hari yg sama menang WO dari persis solo.
PSIS klub dengan sejarah panjang dan gelarnya dan PSS punya supporter kreatifnya hingga musti menghindari klub yang baru lahir tersebut, owh ya pusamania borneo baru didirikan pada 2014 setelah mengakuisisi perseba super[bangkalan]
Ada apa ini hingga kedua klub tersebut mempertaruhkan nama besarnya hanya untuk menghindari klub kemaren sore itu,ada apa ini?
Hingga mereka rela mencoreng arang dimuka, sebagai seorang yg sangat gila sepakbola saya kecewa dengan apa yang dilakukan klub kebangggan saya PSIS tersebut.
Namun sebagai pecinta PSIS saya akan mendukung kesebelasan ini apapun yang terjadi ,anytime. Meskipun dlm hati kecil saya kecewa,karena esensi dari pertandingan tersebut untuk mencari pemenang, bukan untuk mencari kekalahan.
Namun kedua klub tersebut punya alasan tersendiri mengapa mereka melakukan tindakan bodoh itu, alasan yg diterka2 oleh banyak pihak adalah mereka menghindari pusamania borneo fc yang pada hari yg sama menang WO dari persis solo.
PSIS klub dengan sejarah panjang dan gelarnya dan PSS punya supporter kreatifnya hingga musti menghindari klub yang baru lahir tersebut, owh ya pusamania borneo baru didirikan pada 2014 setelah mengakuisisi perseba super[bangkalan]
Ada apa ini hingga kedua klub tersebut mempertaruhkan nama besarnya hanya untuk menghindari klub kemaren sore itu,ada apa ini?
Hingga mereka rela mencoreng arang dimuka, sebagai seorang yg sangat gila sepakbola saya kecewa dengan apa yang dilakukan klub kebangggan saya PSIS tersebut.
Namun sebagai pecinta PSIS saya akan mendukung kesebelasan ini apapun yang terjadi ,anytime. Meskipun dlm hati kecil saya kecewa,karena esensi dari pertandingan tersebut untuk mencari pemenang, bukan untuk mencari kekalahan.
sudah selayaknya kecurangan tidak dibalas dengan kecurangan pula
Ini bukan soal cinta antara kedua orang yang berlainan jenis, tak cukup mengerti saya untuk cinta itu.
Ini soal cinta pada klub kebanggaan.
Ini soal cinta pada klub kebanggaan.
Kalau Tetap membela/mendukung klub yg melakukan tindakan tak fairplay dianggap sebagai orang yang hilang jiwanya, apakah anda tau seberapa besar cinta pada klub lokal kami? Boleh kah saya mengganti kata yang halus itu dengan gila??
"Tapi suporter membenarkan kesebelasan kesayangannya mencetak gol-gol
bunuh diri secara menjijikkan, dan malah bangga bisa memuncaki klasemen
karena laga menyedihkan macam itu, inilah yang sudah mustahil untuk bisa
dipahami"
Kalau anda mengatakan klub yang kalian dukung melakukan tindakan tak fair tetap kalian puja sebagai bentuk ketidak warasan, nampaknya anda harus mengerti esensi dari kata cinta yang kami gunakan untuk mendukung klub lokal kami. Ya kami bukan sekedar suka tapi lebih dari sekedar cinta.
Misalnya begini seorang suami yang terjerat kasus hukum narkoba misalnya dan sang istri tetap setia mendampingi suaminya yang jadi pesakitan tersebut, apakah anda akan menyebut sang istri itu sebagai orang yang kehilangan akal sehatnya?? Jika jawabanya iya tentu jiwa anda yang sedang sakit.
Begitulah kami menggambarkan cinta kami pada klub yang kami dukung!
Apapun yang klub lakukan akan senantiasa kami dukung. Setiap orang punya alasan untuk mencemooh keputusan yang diambil oleh klub kami, manejemen klub,pemain punya alasan untuk tindakan tak fair itu, tapi kami tak punya alasan untuk cinta klub yang kami banggakan itu.
#cintaklublokal.
jujur saya kecewa atas tindakan tak fair ini, tapi semua itu tak mengurangi rasa cinta kami!
tulisan ini saya buat atas tulisan di detiksport
0 komentar:
Post a Comment